Gambar Sampul Antropologi · Bab 7 Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional
Antropologi · Bab 7 Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional
Siany

22/08/2021 09:07:04

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

109

Bab

7

FAKTOR PENDORONG DAN

PENGHAMBAT INTEGRASI

NASIONAL

S

ebagai sebuah masyarakat majemuk, Indonesia selalu

menghadapi masalah integrasi bangsa. Keberagaman masyarakat

di Indonesia tersebut berpengaruh pada perbedaan sistem keper-

cayaan, sistem nilai, pandangan hidup, dan perilaku sosial sehingga

cenderung menimbulkan masalah pembentukan integrasi sosial.

Namun, di sisi lain terdapat faktor pendorong integrasi nasional di

Indonesia, yaitu sistem politik nasional, ideologi Pancasila, dan

pengalaman sejarah bangsa.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan faktor pendorong dan penghambat integrasi nasional.

2. Siswa mampu mendeskripsikan struktur sosial masyarakat Indonesia.

3. Siswa mampu menganalisis faktor penghambat integrasi nasional.

4. Siswa mampu menganalisis faktor pendorong integrasi nasional.

Khazanah Antropologi SMA 1

110

Peta Konsep

Kata kunci

• perbedaan adat istiadat

• integrasi nasional

• dimensi horizontal masyarakat Indonesia

• dimensi vertikal masyarakat Indonesia

• penghambat integrasi nasional

• gerakan separatisme

Faktor

pendorong

dan

penghambat

integrasi

nasional

Struktur

sosial

masyarakat

Indonesia

Dimensi horizontal masyarakat Indone-

sia

Dimensi vertikal masyarakat Indonesia

Integrasi

nasional

Faktor penghambat integrasi nasional

Indonesia

Faktor penghambat integrasi nasional

Indonesia

• keanekaragaman budaya

• masyarakat majemuk

• diferensiasi sosial

etnopolitic conflict

• konsensus nasional

filtering effect

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

111

Indonesia sebagai negara yang plural dapat terlihat jelas dari keadaan

geografisnya yang terdiri atas kurang lebih 17 ribu pulau yang tersebar

lebih dari 3.000 mil dari timur ke barat dan lebih dari 1.000 mil dari utara

ke selatan. Ciri dari kemajemukan Indonesia terwujud dalam suku bangsa-

suku bangsa yang memiliki kepribadian, sifat, corak, bahasa, dan perilaku

budaya yang berbeda-beda. Masing-masing suku bangsa memiliki rasa

solidaritas dan kebanggaan (

primordialisme

) terhadap kelompoknya yang

seringkali berpotensi menciptakan konflik antarsuku bangsa.

Di dalam struktural sosial masyarakat Indonesia pada dasarnya

terdapat dua dimensi sosial, yaitu dimensi horizontal dan dimensi

vertikal. Dua dimensi ini dapat mengganggu proses integrasi atau

persatuan masyarakat Indonesia.

1.

Dimensi Horizontal Masyarakat Indonesia

Dimensi horizontal mencakup keterkaitan bersama kelompok-

kelompok sosial yang berbeda-beda, seperti etnik, keluarga, bahasa,

agama, dan rasial di dalam kerangka loyalitas dan lembaga nasional.

Secara horizontal, masalah integrasi nasional di Indonesia tidak

begitu mengkhawatirkan. Tidak seperti Malaysia, Indonesia tidak

terbagi secara tajam menurut garis ras, meskipun di dalamnya

terdapat minoritas Cina, India, Arab, dan lainnya. Indonesia juga

tidak terbagi secara tajam menurut garis bahasa karena di Indonesia

ada bahasa pemersatu, yaitu bahasa Indonesia.

Namun, di sisi lain Indonesia juga menghadapi problem

integrasi yang serius. Misalnya, batas-batas provinsi dan kabupaten

di Indonesia identik dengan batas kesukuan. Hal itu merupakan

warisan kolonial Belanda. Antara satu provinsi dan provinsi lain

umumnya berbeda secara kesukuan dan agama. Misalnya, antara

Provinsi Aceh dan Sumatra Utara, keduanya berbeda dalam hal suku

bangsa, yaitu Aceh dan Batak dan dalam hal agama, yaitu Islam

dan Kristen. Demikian pula antara Bali dan Lombok di Nusa

Tenggara Timur. Bali didiami suku bangsa Bali yang mayoritas

penduduknya beragama Hindu, sedangkan Lombok didiami suku

bangsa Sasak yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal

itu memudahkan munculnya sentimen primordial kedaerahan yang

tinggi sehingga mudah menimbulkan perpecahan nasional.

2.

Dimensi Vertikal Masyarakat Indonesia

Dimensi vertikal meliputi kesenjangan politik, ekonomi, dan

budaya antara perkotaan dan pedesaan, antara orang berpendidikan

Barat dan tidak berpendidikan, antara kaum elite nasional dan kaum

tradisional serta antara orang kaya dan miskin. Penduduk perkotaan,

kaum elite politik nasional, dan kaum terdidik pada umumnya

memiliki budaya modern metropolitan di dalam bidang politik, gaya

A. Struktur Sosial Masyarakat Indonesia

Khazanah Antropologi SMA 1

112

hidup, dan kekayaan material. Sementara itu,

penduduk pedesaan dengan pola pertanian

tradisional umumnya memiliki budaya

tradisional yang menjalankan praktik hidup

berdasarkan tradisi turun-temurun dan tolok

ukur daerah masing-masing.

Meskipun dalam masyarakat majemuk ada

potensi timbulnya perbedaan sosial yang tajam

di antara kelompok-kelompok sosial yang ada,

tetapi bukan berarti bahwa di dalam masya-

rakat majemuk tidak bisa terjadi proses integrasi

B. Faktor Penghambat Integrasi Nasional

Menurut David Lockwood, konsensus dan konflik merupakan dua

sisi dari suatu kenyataan yang sama. Konsensus dan konflik adalah dua

gejala yang melekat secara bersama-sama di dalam masyarakat. Indo-

nesia adalah negara keempat terbesar di dunia dan masyarakatnya paling

plural sehingga selalu muncul potensi konflik sosial berupa gerakan

separatisme yang mengancam integrasi nasional.

Sejarah telah membuktikan bahwa sejak kemerdekaan pada tanggal

17 Agustus 1945, NKRI selalu dirongrong oleh berbagai gerakan

separatisme. Misalnya, gerakan separatis DI/TII Kartosuwiryo di Jawa

Barat, APRA, DI/TII Daud Beureuh di Aceh, dan RMS di Maluku yang

menyisakan banyak penderitaan dan korban. Pada saat ini gerakan

separatis masih terus berlangsung seperti OPM (Organisasi Papua

Merdeka).

Berbagai gerakan separatis tersebut masih membayangi ketahanan

nasional Indonesia sehingga berpotensi untuk menghancurkan integrasi

bangsa yang secara terus-menerus dibangun.

Menurut Samuel Huntington, Indonesia pada akhir abad ke-20

adalah negara yang mempunyai potensi paling besar untuk mengalami

disintegrasi setelah Yugoslavia dan Uni Soviet. Selain itu, menurut

Clifford Geertz apabila bangsa Indonesia tidak mampu mengelola

keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etnik maka Indonesia

akan terpecah menjadi negara-negara kecil.

Menurut Koentjaraningrat, di Indonesia terdapat 656 suku bangsa

di berbagai daerah. Selain itu, Indonesia juga memiliki keanekaragaman

suku bangsa yang memiliki bahasa, adat istiadat, sistem kepercayaan,

organisasi sosial, dan perilaku budaya yang berbeda-beda. Ke-

anekaragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang

harus dijaga dan dilestarikan.

sosial atau persatuan nasional. Banyak peluang dalam masyarakat

majemuk untuk membentuk suatu proses integrasi nasional.

ktivita:

Kecakapan Personal

Salah satu penyebab konflik di Indo-

nesia adalah faktor perbedaan agama

dalam masyarakat.

Coba uraikan satu contoh konflik

sosial berdasarkan perbedaan agama

dalam masyarakat dan upaya-upaya

yang bisa Anda lakukan untuk mencegah

konflik tersebut di depan kelas.

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

113

Indonesia adalah sebuah masyarakat majemuk dalam sebuah

masyarakat negara yang terdiri atas masyarakat-masyarakat suku bangsa

yang dipersatukan dan diatur oleh sistem nasional. Dalam masyarakat

Indonesia yang majemuk penekanan keanekaragaman adalah pada suku

bangsa dan kebudayaan suku bangsa yang tercermin secara horizontal

dan vertikal menurut kemajuan ekonomi, teknologi, dan organisasi sosial

politik. Kerangka konseptual struktur masyarakat Indonesia yang

majemuk selalu menimbulkan persoalan integrasi nasional. Sifat dasar

yang selalu dimiliki pada masyarakat majemuk menurut Van de Berg,

antara lain sebagai berikut.

1.

Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang memiliki

kebudayaan atau subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.

2.

Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-

lembaga yang bersifat nonkomplementer.

3.

Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota

masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.

4.

Secara relatif seringkali terjadi konflik di antara kelompok yang

satu dengan yang lainnya.

5.

Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (

coercion

)

dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.

6.

Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-

kelompok yang lain.

Menurut Furnivall, dalam bukunya

The Netherlands Indie

masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang terdiri atas dua

atau lebih elemen dan tatanan sosial yang hidup berdampingan tetapi

Sumber:

Indonesian Heritage 10

Gambar 7.1 Berbagai kelompok masyarakat adat di

Indonesia

tidak terintegrasi dalam satu kesatuan

politik. Dengan struktur sosial yang

kompleks, Indonesia selalu menghadapi

permasalahan konflik antaretnik, kesen-

jangan sosial, dan sulit berintegrasi secara

permanen. Secara antropologis, diferensiasi

sosial yang melingkupi struktur sosial

kemajemukan msyara

kat Indones

ia ad

alah

pertama, diferensiasi yang disebabkan oleh

perbedaan adat istiadat (

custom differentia-

tion

) karena perbedaan etnik, budaya,

agama, dan bahasa. Kedua, diferensiasi yang

disebabkan oleh struktural (

structural dif-

ferentiation

) disebabkan oleh perbedaan

kemampuan untuk mengakses sumber-

sumber ekonomi dan politik sehingga

menyebabkan kesenjangan sosial antara

etnik yang berbeda.

Salah satu dampak kesenjangan antara

etnik yang berbeda adalah lahirnya konflik

Khazanah Antropologi SMA 1

114

etnopolitik (

ethnopolitic conflict

).

Etnopolitic conflict

yang melahirkan

gerakan separatisme di berbagai negara selalu berpangkal kepada

persoalan ketidakadilan, kesenjangan, dan perbedaan ideologi. Hal

tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya konflik

antaretnik di Indonesia. Sejak tahun 1995–2002 di Indonesia telah terjadi

sebanyak 300 kasus kerusuhan dan konflik sosial yang bernuansa SARA

seperti kasus Tasikmalaya, Ketapang, Sambas, dan Ambon yang

berpangkal pada permasalahan yang sama. Salah satu penyebabnya

adalah adanya mekanisme dampak saring (

filtering effect

), yaitu suatu

dampak yang disebabkan oleh program pembangunan yang hanya bisa

dinikmati oleh mereka yang mampu menikmati hasil-hasil pembangunan.

Etnopolitic conflict

terjadi dalam dua dimensi, yaitu dimensi pertama,

konflik di dalam tingkatan ideologis. Konflik ini terwujud di dalam

bentuk konflik antara sistem nilai yang dianut oleh etnik pendukungnya

serta menjadi ideologi dari kesatuan sosial. Dimensi kedua

adalah konflik

yang terjadi dalam tingkatan politis. Konflik ini terjadi dalam bentuk

pertentangan di dalam pembagian status kekuasaan dan sumber ekonomi

yang terbatas dalam masyarakat.

Sumber:

Indonesia Membangun

Gambar 7.2 Program transmigrasi

Misalnya, usaha pemerintah untuk memeratakan penyebaran jumlah

penduduk di Jawa dan di luar Jawa melalui program transmigrasi yang

menimbulkan berbagai persoalan. Di samping kesulitan untuk

beradaptasi dengan kebudayaan lokal, para transmigran dari Jawa juga

sering mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah pusat. Para

transmigran yang mempunyai tingkat pendidikan lebih baik akan lebih

mudah untuk merespons hasil pembangunan yang selama ini dijalankan

oleh pemerintah RI.

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

115

Menurut R. William Liddle, konsensus nasional yang meng-

integrasikan masyarakat yang pluralistik mempunyai dua tingkatan

sebagai prasyarat bagi tumbuhnya suatu integrasi nasional yang tangguh.

Pertama, sebagian besar anggota suku bangsa bersepakat tentang batas-

batas teritorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik. Kedua,

apabila sebagian besar anggota masyarakatnya bersepakat mengenai

struktur pemerintahan dan aturan-aturan dari proses politik yang berlaku

bagi seluruh masyarakat di atas wilayah negara yang bersangkutan.

C. Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Integrasi nasional bisa dilaksanakan

di lingkungan kecil seperti sekolah

dengan cara melaksanakan berbagai

kegiatan yang memperkuat integrasi

sosial. Coba amatilah di sekolah Anda,

contoh wujud integrasi nasional yang ada

di sekolah Anda. Tulislah hasil peng-

amatan Anda dalam bentuk laporan

singkat yang berisi uraian mengenai

nama, jenis, dan tujuan kegiatan integrasi

nasional tersebut untuk dikumpulkan

pada guru.

ktivita

Menurut Nasikun integrasi nasional

yang kuat dan tangguh hanya akan berkem-

bang di atas konsensus nasional mengenai

batas-batas suatu masyarakat politik dan

sistem politik yang berlaku di seluruh

masyarakat tersebut. Selanjutnya, suatu

konsensus nasional mengenai bagaimana

suatu kehidupan bersama sebagai bangsa

harus diwujudkan atau diselenggarakan dan

diatur melalui suatu konsensus nasional yang

membahas mengenai sistem nilai yang akan

mendasari hubungan-hubungan sosial antara

anggota suatu masyarakat negara. Oleh

karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya

untuk mendorong integrasi nasional. Hal tersebut dilakukan dengan cara,

antara lain sebagai berikut.

1.

Mengembangkan sikap toleransi di antara berbagai kelompok sosial.

2.

Mengidentifikasi akar persamaan di antara kultur-kultur etnik yang

ada.

3.

Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara

bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi.

4.

Upaya yang kuat dalam melawan prasangka dan diskriminasi

antaretnik.

5.

Menghilangkan pengotak-ngotakan kebudayaan.

Integrasi berbagai suku bangsa dalam

kesatuan bangsa Indonesia ditandai oleh

tiga peristiwa bersejarah, antara lain

sebagai berikut.

1. Integrasi nasional yang dilakukan pada

masa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan

Majapahit pada masa perkembangan

Hindu–Buddha.

2. Politik penyatuan wilayah Indonesia

pada masa penjajahan.

3. Lahirnya cita-cita kesatuan nasional di

bidang bahasa, tanah air, dan bangsa

dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

4. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus

1945 sebagai wujud lepasnya bangsa

Indonesia dari belenggu penjajahan.

awasan Kebhinekaan

Khazanah Antropologi SMA 1

116

1.

Adanya diskriminasi terhadap kelompok

masyarakat tertentu mengakibatkan

konflik sosial yang berkepanjangan yang

disebabkan ....

a.

kebanggaan terhadap etnik sendiri

b.

sikap menghargai kebudayan lain

c.

sikap saling menerima dan meng-

hargai kebudayaan lain

d.

sikap primordialisme yang ber-

lebihan

e.

adanya difusi antarbudaya

ji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda

silang (

x

) di depan huruf a, b, c, d, atau e!

Setelah mempelajari materi mengenai

integrasi nasional, Anda tentu semakin

memahami pentingnya integrasi nasional

dalam masyarakat Indonesia yang bersifat

majemuk. Coba tulislah pendapat Anda

dalam bentuk laporan singkat mengenai

langkah-langkah yang bisa Anda lakukan

untuk mewujudkan integrasi nasional di

daerah Anda. Selanjutnya, kumpulkan

laporan singkat Anda untuk dinilai guru.

awasan Etos Kerja

angkuman

Sebagai masyarakat majemuk, bang-

sa Indonesia tidak bisa dilepaskan dengan

adanya konflik sosial. Berbagai konflik yang

terjadi di daerah merupakan fakta sejarah

yang pernah ada di Indonesia akibat ketida-

kmampuan negara dalam mengelola

kemajemukan masyarakat Indonesia yang

mengancam terwujudnya integrasi nasi-

onal yang mampu memberikan keamanan

dan kenyamanan dalam kehidupan ber-

bangsa dan bernegara. Ketidakmampuan

bangsa ini dalam mengelola pluralitas

bangsa telah dapat dilihat dari berbagai

gerakan separatisme dan konflik etnik yang

berkembang di Indonesia yang memakan

korban dari masyarakat sipil. Berbagai

gejala etnosentrisme dan primordialisme

merupakan penghambat terjadinya inte-

grasi nasional karena perasaan akan

kebanggaan terhadap budaya sendiri

secara berlebihan akan merendahkan

kebudayaan lain. Oleh karena itu, perlu

pengembangan sikap multikulturalisme

yang tidak mengandung prasangka dan

diskriminasi sosial.

efleksi

Setelah mempelajari bab ini, Anda se-

harusnya mampu memahami tentang:

1. struktur sosial masyarakat Indonesia;

2. faktor penghambat integrasi nasional;

3. faktor pendorong integrasi nasional.

Apabila masih terdapat materi yang belum

Anda pahami, pelajarilah kembali sebelum

melanjutkan ke bab berikutnya.

Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

117

2.

Berkembangnya aksi pergolakan di

daerah-daerah yang menuntut kemerde-

kaan merupakan ancaman terhadap ....

a.

integrasi suku bangsa

b.

integrasi masyarakat budaya

c.

integrasi sistem kekerabatan

d.

integrasi bangsa

e.

integrasi etnik

3.

Contoh konflik akibat adanya isu agama

adalah ....

a.

konflik Ambon

b.

konflik Sampit

c.

konflik Gerakan Aceh Merdeka

d.

konflik Sambas

e.

konflik Organisasi Papua Merdeka

4.

Terciptanya integrasi bangsa merupakan

harapan semua anggota masyarakat

sehingga sangat penting mendorong

warga negara untuk saling menerima

perbedaan. Ancaman disintegrasi biasa-

nya muncul karena ....

a.

tidak terwujudnya tujuan masya-

rakat bangsa

b.

lunturnya nilai-nilai bangsa yang

mengakui adanya perbedaan

c.

tidak dipatuhinya aturan-aturan

yang telah disepakati bersama

d.

adanya perbedaan kepentingan dan

kebutuhan

e.

munculnya kelompok dominan

dalam masyarakat bangsa

5.

Faktor-faktor yang menjadi penghambat

integrasi nasional adalah ....

a.

fanatisme yang berlebihan

b.

sikap simpati dan empati terhadap

kebudayaan lain

c.

pertukaran antarunsur-unsur budaya

d.

diskriminasi antargolongan

e.

ketidakberdayaan ekonomi

6.

Contoh konflik sosial yang terjadi apabila

masuknya anggota baru ke dalam kelom-

pok tidak diterima adalah ....

a.

pertemuan dengan teman lama

b.

seorang pemburu binatang yang

sedang berada di hutan

c.

penduduk transmigran Jawa ke

Kalimantan

d.

interaksi antarwarga kota

e.

masuknya teknologi ke pedesaan

7.

Salah satu contoh konflik vertikal yang

dapat mengancam disintegrasi bangsa

adalah ....

a.

konflik antarras

b.

konflik antaragama

c.

konflik antarsuku bangsa

d.

konflik antargolongan

e.

konflik perebutan tanah

8.

Faktor-faktor kemajemukan masyarakat

Indonesia sangat beragam, yaitu ....

a.

kemajemukan gender, agama, suku

bangsa

b.

kemajemukan jenis pekerjaan, asal-

usul, gender

c.

kemajemukan gender, jenis pekerja-

an, agama

d.

kemajemukan agama, suku bangsa, ras

e.

kemajemukan asal-usul, jenis pe-

kerjaan, ras

9.

Dampak stratifikasi dan diferensiasi

sosial dalam masyarakat Indonesia

mengarah pada terjadinya ....

a.

konflik

b.

konsensus nasional

c.

masyarakat majemuk

d.

integrasi nasional

e.

masyarakat multikultural

10. Karena terletak di dua samudra dan dua

benua menyebabkan kemajemukan

masyarakat Indonesia. Pengertian ma-

syarakat majemuk adalah ....

a.

terdiri atas dua atau lebih elemen

dan tatanan sosial yang hidup

berdampingan tetapi tidak ter-

integrasi dalam satu kesatuan politik

b.

setiap kebudayaan memiliki fungsi

sebagai pemenuhan kebutuhan

hidup masyarakat

c.

terdiri atas unsur-unsur kebudayaan,

yaitu sistem sosial, sistem budaya,

dan sistem artefak

d.

terdiri atas kelompok-kelompok

budaya dominan yang memeng-

aruhi kebudayaan suku asli

e.

terdiri atas berbagai kepentingan

Khazanah Antropologi SMA 1

118

B. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!

1.

Deskripsikan secara singkat struktur kemajemukan bangsa Indonesia!

2.

Deskripsikan secara singkat pengertian integrasi nasional!

3.

Deskripsikan mengapa gerakan separatisme selalu muncul di masyarakat majemuk!

4.

Deskripsikan secara singkat faktor-faktor yang memengaruhi kemajemukan Indonesia!

5.

Deskripsikan secara singkat dua dimensi konflik etnopolitik!

6.

Mengapa konflik selalu muncul dalam kehidupan manusia?

7.

Deskripsikan tentang syarat untuk mencapai integrasi nasional!

8.

Deskripsikan faktor pendorong integrasi nasional!

9.

Deskripsikan pengertian mekanisme dampak saring!

10. Deskripsikan ciri-ciri masyarakat majemuk menurut van de Berghe!